Sya’ban Menyambut Datangnya Ramadhan
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ
اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ
وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً
سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّابَعْدُ؛
فَإِنْ
خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ
صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ
مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي
النَّارِ.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat ilahi rabi atas segala yang kita rasakan dan miliki saat
ini, saat ini adalah bulan Ramadhan 1433 H. Sejatinya kita memang senantiasa dalam penghayatan rasa sukur yang dalam di setiap tarikan nafas dan lintasan perasaan dan pikiran kita. karena apabila kita merasakan kesulitan pada hari ini, maka banyak diantara manusia yang hidupnya lebih sulit dari kita saat ini dengan berbagai persoalan yang membelit dan melilitnya. Apabila saat ini kita dalam kondisi miskin, maka teramat banyak orang selain kita yang jauh lebih mengenaskan hidupnya. Apabila saat ini kita dapat menghirup udara bebas dan hadir di masjid ini dengan rasa aman dan nyaman, maka banyak diantara manusia yang sedang terpenjara batin bahkan raganya. Apabila saat ini kita masih bisa duduk, tegak berdiri dan berjalan, maka teramat banyak kita saksikan saudara-saudara kita yang terbaring lemah karena penyakit yang sama sekali tidak ia inginkan kedatangannya.
Dan
tak lupa khotib berwasiat kepada hadirin untuk lebih meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt, karena saat ini adalah
momen yang tepat untuk kita saling mengingatkan, membangun kesadaran
kita untuk lebih mengintrospeksi diri atas segala dosa, kekurangan, alpa
atau kekeliruan.
Jamaah jum’at yang dimuliakan Allah
Saat
ini kita tengah memasuki separuh kedua di bulan Sya’ban. Itu artinya
dalam hitungan hari lagi kita akan memasuki bulan mulia, bulan suci
Ramadhan. Semestinya kita sudah harus berbenah menyiapkan kesiapan
rohani guna menyongsong satu bulan dalam pesta ruhani kaum beriman di
bulan suci Ramadhan. Bulan ini adalah pintu menuju bulan Ramadlan.
Siapa yang berupaya membiasakan diri bersungguh-sungguh dalam beribadah
di bulan ini, ia akan menuai kesuksesan di bulan Ramadlan.
Dinamakan
Sya’ban, karena pada bulan itu terpancar bercabang-cabang kebaikan yang
banyak (yatasya’abu minhu khairun katsir). Menurut pendapat lain,
Sya’ban berasal dari kata Syi’b, yaitu jalan di sebuah gunung atau jalan
kebaikan. SYA’BAN adalah bulan yang sangat mulia dan disebut bulan
Rasulullah saw. Beliau selalu berpuasa pada bulan ini hingga datang
bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Sya’ban adalah bulanku. Siapa berpuasa
satu hari pada bulanku ini, surga adalah miliknya.”
Jamaah Jum’at yang mulia
Adalah
yang mengiringi kemuliaan pada bulan Sya’ban, adanya peristiwa dan
momen penting yang terjadi pada bulan ini. Diantara peristiwa dan momen
itu adalah :
1.
Turunnya ayat al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 144 yang menerangkan
perpindahan qiblat kaum muslimin dari Baitul Maqdis, palestina ke
Ka’bah, Mekkah al-Mukarromah. Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam
menanti-nanti datangnya peristiwa ini dengan harapan yang sangat tinggi.
Setiap hari Beliau tidak lupa menengadahkan wajahnya ke langit, menanti
datangnya wahyu dari Rabbnya. Sampai akhirnya Allah Subhanahu Wata’ala
mengabulkan penantiannya. Wahyu Allah Subhanahu Wata’ala turun. “Sungguh
Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami
akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke
arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu
ke arahnya.” (QS. Al Baqarah; 144)
2.
Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah diangkatnya amal-amal
manusia pada bulan ini ke langit. Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu
‘anhuma, dia berkata: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah
melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti
puasamu di bulan Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang
manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan
yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya
menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.”
(HR. Nasa’i).
Itulah momen dan peristiwa disamping memang Allah telah memilih bulan Sya’ban ini menjadi bulan yang mulia.
Jamaahm Jum’at yang mulia.
Lalu
apa dan bagaimanakah Amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Sya’ban?
Berdasarkan pandangan-pandangan yang umum dan riwayat yang soheh,
amal-amal yang harus diperbanyak bulan ini antara lain :
1. Disunnahkan Memperbanyak Puasa
Masalah
keutamaan bulan Sya’ban telah diriwayatkan dalam beberapa hadits, di
antaranya dalam Shahih Muslim dari ‘Aisyah رضي الله عنها. Beliau
berkata:
كَانَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ
لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ وَمَا رَأَيْتُ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ
شَهْرٍ قَطْ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ
صِيَامً فِي شَعْبَانَ. (رواه مسلم(
“Rasulullah
saw berpuasa hingga kami mengatakan beliau Saw tidak pernah berbuka,
dan beliau berbuka hingga kami mengatakan bahwa beliau tidak pernah
puasa. Namun Rasulullah saw tidak pernah berpuasa sebulan penuh, kecuali
pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat satu bulan yang
paling banyak beliau berpuasa kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ‘Aisyah ra ditanya tentang puasa Rasulullah saw. Beliau ra menjawab:
كَانَ
يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ قَدْ صَامَ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ قَدْ
أَفْطَرَ وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطْ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ
شَعْبَانَ كَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيْلاً. (رواه مسلم(
“Beliau
saw berpuasa hingga kami mengatakan beliau selalu berpuas. Dan beliau
tidak berpuasa sampai-sampai kami mengatakan beliau tidak pernah
berpuasa. Aku tidak pernah melihat beliau berpuasa yang paling banyak
seperti di bulan Sya’ban. Beliau saw berpuasa hampir seluruhnya. Beliau
berpuasa di bulan Sya’ban seluruhnya kecuali sedikit.” (HR. Muslim)
2. Bulan
Sya’ban dinamakan juga bulan Al Quran, sebagaimana disebutkan dalam
beberapa atsar. Memang membaca Al Quran selalu dianjurkan di setiap saat
dan di mana pun tempatnya, namun ada saat-saat tertentu pembacaan Al
Quran itu lebih dianjurkan seperti di bulan Ramadhan dan Sya’ban, atau
di tempat-tempat khusus seperti Mekah, Roudloh dan lain sebagainya.
Syeh Ibn Rajab al Hambali meriwayatkan dari Anas, “Kaum muslimin ketika memasuki bulan Sya’ban, mereka menekuni pembacaan ayat-ayat Al Quran dan mengeluarkan zakat untuk membantu orang-orang yang lemah dan miskin agar mereka bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Syeh Ibn Rajab al Hambali meriwayatkan dari Anas, “Kaum muslimin ketika memasuki bulan Sya’ban, mereka menekuni pembacaan ayat-ayat Al Quran dan mengeluarkan zakat untuk membantu orang-orang yang lemah dan miskin agar mereka bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
3. Berdzikir dan beristigfar terutama sehabis sholat fardhu dengan membaca dzkir/istigfar seperti
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ الْحَيُّ
الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَ أَسْأَلُهُ
التَّوْبَةَ
4. Memperbanyak
sedekah. Bersedekah meskipun dengan setengah biji kurma sehingga Allah
akan mengharamkan badan kita dari api jahanam. Diriwayatkan bahwa Imam
Shadiq as pernah ditanya tentang keutamaan berpuasa di bulan Rajab.
Beliau berkata, “Mengapa kalian lupa dengan puasa di bulan Sya’ban?”
Perawi berkata, “Wahai putra Rasulullah, apakah pahala orang yang
berpuasa satu hari di bulan Sya’ban?” “Demi Allah, surga adalah
pahalanya,” tegas beliau. Ia bertanya kembali, “Wahai Putra Rasulullah,
apakah amalan terbaik di bulan ini?” Beliau berkata, “Bersedekah dan
istighfar. Sesiapa bersedekah di bulan Sya’ban, Allah Swt akan
memelihara sedekah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian
memelihara anak untanya sehingga pada hari kiamat sedekah tersebut
sampai di tangan pemiliknya seperti Gunung Uhud besarnya.”
5. Memperbanyak
sholawat. Diriwayatkan dari Imam Shadiq as bahwa ketika bulan Sya’ban
tiba, Imam Ali Zainul Abidin as mengumpulkan para sahabat beliau seraya
berkata kepada mereka, “Wahai sahabat-sahabatku, tahukah kalian bulan
apa ini? Ini adalah bulan Sya’ban. Rasulullah saw selalu bersabda,
‘Sya’ban adalah bulanku.’ Maka, berpuasalah pada bulan ini demi
kecintaan kalian kepada beliau dan untuk bertaqarrub kepada Tuhan
kalian. Demi Allah yang jiwa Ali bin Husain berada di genggaman
tangan-Nya, aku pernah mendengar ayahku, Husain bin Ali as berkata, ‘Aku
pernah mendengar dari Amirul Mukminin as bahwa sesiapa berpuasa pada
bulan Sya’ban demi kecintaannya kepada Rasulullah dan untuk bertaqarrub
kepada Allah, niscaya Ia akan mencintanya, mendekatkannya kepada
kemuliaannya pada hari kiamat, dan menganugerahkan surga kepadanya.”
Jamaah
jum’at yang dimuliakan Allah, semoga kita dapat menjalaninya dengan
baik. Dan tentunya kita sama-sama memohon untuk keberkahan kita di bulan
ini dan senantiasa dikaruniakan umur panjang, sehat jasmani dan rohani
agar dapat merasakan nikmat yang besar hadir dalam bulan suci Ramadan
nanti.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ
اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى
رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ
قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ،
وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ
أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ
Komentar
Posting Komentar